Ketua BARA JP Milenial Menanggapi Insiden “Air Laut Asin dan Air Galon” Menteri Pariwisata
Merahputihnews.id - Jakarta, Ketua BARA JP Milenial, Teguh Caesar F, memberikan tanggapan reflektif sekaligus kritis atas pernyataan Menteri Pariwisata yang sempat viral
Jakarta, Ketua BARA JP Milenial, Teguh Caesar F, memberikan tanggapan reflektif sekaligus kritis atas pernyataan Menteri Pariwisata yang sempat viral karena mengaku mandi menggunakan air galon setelah mendapati air laut “ternyata asin” saat kunjungan kerja ke kawasan pesisir beberapa waktu lalu. 22 September 2025
“Pernyataan tersebut memang terdengar lucu di permukaan, tapi justru menunjukkan realita yang perlu kita soroti bersama: bahwa akses air bersih di destinasi wisata kita masih menjadi pekerjaan rumah besar,” ujar Teguh dalam keterangannya di Jakarta, Senin (22/9).
Bukan Sekadar Asin, Tapi Soal Akses Air Bersih
Menurut Teguh, pengalaman yang dialami sang Menteri mencerminkan kenyataan yang dihadapi banyak masyarakat pesisir serta pengelola destinasi wisata lokal. Mereka kerap harus mengandalkan air galon atau menampung air hujan karena minimnya sumber air tawar yang layak.
“Kalau seorang menteri saja harus mandi dengan air galon, bayangkan warga lokal dan pelaku pariwisata kecil. Ini bukan soal rasa asin, tapi soal ketimpangan infrastruktur dasar,” tegasnya.
Teguh menekankan, pengembangan pariwisata tidak bisa hanya berfokus pada promosi dan pencitraan, melainkan harus menyentuh aspek fundamental yang berdampak pada kenyamanan wisatawan sekaligus kesejahteraan masyarakat lokal.
Seruan untuk Pemerintah: Pariwisata Berbasis Keadilan Infrastruktur
Sebagai organisasi relawan muda yang aktif dalam pembangunan sosial-politik, BARA JP Milenial mendorong pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata bersama kementerian teknis terkait, agar memastikan destinasi wisata—terutama di wilayah terpencil—memiliki infrastruktur yang layak.
“Pariwisata bukan cuma soal swafoto di spot estetik, tapi juga soal air bersih, sanitasi, dan rasa aman. Kalau tidak ada itu, ya jadinya menteri mandi air galon,” kata Teguh dengan nada bercanda namun serius.
Penutup: Momen Refleksi untuk Perubahan
Teguh menutup pernyataannya dengan ajakan agar publik tidak sekadar menertawakan insiden ini, melainkan menjadikannya momen refleksi bersama.
“Kadang, hal yang terdengar sepele bisa menjadi pengingat besar: bahwa kita masih punya pekerjaan rumah dalam membangun negeri ini dari pinggiran,” pungkasnya.
Ditulis oleh: admin
